Rosela : Tak sekadar indah

TANAMAN rosela (Hibiscus sabdariffa) termasuk salah satu anggota famili Malvaceae (tanaman penghasil serat), yang memiliki bunga begitu indah. Beberapa kerabat dekatnya juga sudah dikenal masyarakat, antara lain kembang sepatu dan waru.

Rosela merupakan sejenis perdu yang mudah ditaman. Di Malaysia, tanaman ini biasa disebut asam paya, asam kumbang, atau asam susur. Sedangkan di India disebut sebagai jamaican sorrel.

Tidak diketahui pasti asal tanaman ini. Ada yang mengatakan dari India, namun tak sedikit pula yang menyebut asalnya dari Afrika Barat. Yang jelas, tanaman yang tumbuh dari biji ini bisa tumbuh hingga setinggi 3-5 meter.

Yang menakjubkan, rosela sanggup berbunga hampir sepanjang tahun. Bunganya berwarna cerah, dengan kelopak bunga (kaliks) berwarna merah gelap dan lebih tebal dibandingkan kembang sepatu.

Anda pasti sudah paham dengan karung goni. Nah, bahan baku karung goni juga berasal dari rosela. Selain untuk bahan baku karung, rosela juga sering dimanfaatkan untuk pembuatan tali.

Ternyata, masih banyak manfaat tanaman rosela, termasuk dalam pencegahan/pengobatan penyakit. Kelopak bunganya bisa dimanfaatkan untuk mencegah kanker dan menyembuhkan radang, tekanan darah tinggi, melancarkan peredaran darah, serta melancarkan buang air besar.

Tanaman herba ini juga berfungsi sebagai bahan antiseptik, penambah syahwat, dan agen astringen. Bahkan kini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional seperti batuk, lesu, demam, depresi, gusi berdarah, dan mencegah penyakit lever.

Bahan Minuman

Bahan penting yang terkandung dalam kelompak bunga rosela adalah gossy peptin, anthocyanin dan glucoside hibiscin. Ketiga zat inilah yang menjadikan rosela bukan sekadar tanaman hias yang indah, tetapi juga berkhasiat bagi kesehatan manusia.

Kelopak bunga rosela juga dapat dijadikan bahan minuman segar berupa sirup, selai, dan minuman. Terutama jenis rosela merah yang berkelopak bunga tebal. Kelopak bunga ini mengandung vitamin A, vitamin C, dan asam amino.

Ada 18 jenis asam amino yang terdapat dalam kelopak bunga rosela, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, rosela juga mengandung protein dan kalsium.

Kelopak bunganya juga yang mempunyai rasa yang masam, sehingga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti jelly, saos, serbuk (teh) dan manisan. Daun mudanya dapat dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara di Afrika, biji rosela juga dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu.

Dengan khasiat yang begitu banyak, tak salah jika rosela merupakan tanaman yang menguntungkan untuk dibudida-yakan. Harga rosela kering mencapai Rp 500.000/kg. Prospek bisnisnya juga luma-yan menjanjikan, terlihat dari permintaan pasar yang terus melonjak.

Budidaya rosela dapat diusahakan di segala jenis tanah, tetapi paling cocok adalah tanah yang subur dan gembur. Selama pertumbuhan, rosela tidak tahan terhadap genangan air. Curah hujan yang dibutuhkan untuk lahan tegalan sekitar 800-1.670 mm/5 bulan, atau 180 mm/bulan. Anda tertarik?


Sumber: http://halopim.multiply.com/reviews/item/15

No comments:

Post a Comment